[Menuju Akhir]
 
 Tugas Besar

KONTROL KEBAKARAN DI DAPUR


1. Tujuan [kembali]

sebuah. Mengetahui pengertian Flame Sensor, PIR Sensor, Sound Sensor dan MQ-2 Sensor

b. Mengetahui Simulasi Rangkaian Flame Sensor, PIR Sensor, Sound Sensor dan MQ-2 Sensor

c. Mengetahui tabel kebenaran dari jenis IC dan gerbang logika yang digunakan

 

2. Alat dan Bahan [kembali] 
 
alat:

1. Catu Daya





Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik atau elektronika lainnya.

2. Voltmeter DC


Difungsikan untuk mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai dengan lokasi komponen yang sedang diukur. 
 

bahan:
  
3. Transistor NPN





Spesifikasi: 
 
- Bahan pembuatan : si
- Kekuatan : NPN
- Disipasi Daya Kolektor Maksimum (Pc): 40 W
- Tegangan Dasar Kolektor Maksimum |Vcb|: 80 V
- Tegangan Kolektor-Emitter Maksimum |Vce|: 40 V
- Tegangan Basis Emitter Maksimum |Veb|: 5 V
- Arus Kolektor Maksimum |Ic maks|: 3 A
- Maks. Suhu Persimpangan Operasi (Tj): 150 °C
 
4. Dioda




Spesifikasi:
 
- Bahan pembuatanya:semikonduktor silikon dan germanium
- Nilai kapasitansi :tergantung tegangan yang diberikan dengan bias cadangan
- koneksi jatuh : berkisaran 0,2-0,3 V

5. Resistor



 
 
Spesifikasi:
 
Resistor disebut juga dengan hambatan atau hambatan, bekerja untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm. (1 M: (mega ohm) = 1000 K: (kilo ohm) = 106 : (ohm)). Kebanyakan rangkaian  listrik  menggunakan penghantar berupa kawat tembaga, karena tembaga adalah bahan penghantar yang baik. Akan tetapi , jumlah sambungan pada rangkaian  listrik sebab memerlukan  listrik yang lebih besar oleh itu perlu menggunakan tahan atau resistor.

6. Demultiplexer (IC 75HC238)

 




7. Gerbang Logika XOR
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan-masukannya (Input) memiliki nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.


 

  
8. Gerbang Logika ATAU



Gerbang OR atau disebut juga "OR GATE" adalah jenis gerbang logika yang memiliki dua input (Masukan) dan satu output (keluaran). Meskipun memiliki pengertian yang sama dengan gerbang OR tapi memiliki perbedaan pada simbol dan tabel kebenaran.


Konfigurasi pin IC 7432:

Lembar Data IC 7432:



9. Sensor api

Flame detector  merupakan salah satu alat alat berupa sensor yang dapat mendeteksi intensitas dan frekuensi api dengan panjang gelombang antara 760 nm ~ 1100 nm.

Pinout
 
        spesifikasi



10. Sensor gas MQ-2

Gas Sensor ( MQ2) adalah sensor yang berguna untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun industri. Sensor ini sangat cocok untuk mendeteksi H 2 , LPG, CH 4 , CO 2 , Alkohol, Asap atau Propane. Karena sensitivitasnya yang tinggi dan waktu respon yang cepat, pengukuran dapat dilakukan dengan cepat.

Spesifikasi:

 Spesifikasi sensor pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:

1.                    Pemanas Catu daya : 5V AC/DC

2.                    Rangkaian Catu daya : 5VDC

3.                    Rentang pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 - 20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen

4.                     Keluaran : analog (perubahan tegangan)

Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta secepatnya dan keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas yang terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V.

 

Konfigurasi pin dari sensor MQ-2 :

1. Pin 1 merupakan heater internal yang terhubung dengan ground.

2. Pin 2 merupakan tegangan sumber (VC) dimana Vc < 24 VDC.

3. Pin 3 (VH) digunakan untuk tegangan pada pemanas (heater internal) dimana VH = 5VDC.

4.   Pin 4 merupakan keluaran yang akan menghasilkan tegangan analog.


Grafik Sensitivitas



 
11. Sensor suara 

 
Sensor Suara  adalah sensor yang memiliki cara kerja mengubah suara menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop, dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai sensor membran yang menyebabkan bergeraknya sensor membran yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
 
spesifikasi:

Tegangan kerja: DC 3.3-5V
Sensitivitas yang Dapat Disesuaikan
Dimensi: 32 x 17 mm
Indikasi keluaran sinyal
Keluaran sinyal saluran tunggal 
Dengan lubang baut penahan, pemasangan yang mudah
Output level rendah dan lampu sinyal saat ada suara
Output berupa output switching digital (0 dan 1 tinggi dan rendah)
 
12. Sensor PIR
          Konfigurasi PIN

   
Spesifikasi Sensor PIR

1. Vin : DC 5V 9V.

2. Radius : 180 derajat.

3. Jarak deteksi : 5 7 meter.

4. Keluaran : TTL Digital.

5. Memiliki pengaturan sensitivitas.

6. Memiliki pengaturan waktu tunda.

7. Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm.

8. Berat : 10 gr.


          Tanggapan grafik


13. Logic State



Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan Teori menggunakan Matematika Boolean sehingga menghasilkan sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.




14. OPAMP

 
15. Motor DC

 




Spesifikasi:
 
– Catu daya 7 – 10 VDC
– Torsi 12  kgf.cm  @ 7V
– Kecepatan 0,269 sec/
60º – Antarmuka serial multi-drop TTL
– Umpan balik posisi, beban, dll
– Dimensi 32 x 50 x 38 mm³

16. Relay
 



 
Konfigurasi :
NO dan NC: keluaran 
pin (+) dan (-): input supply coil
umum
 
Spesifikasi:
koneksi coil: DC 5V
Struktur: Sealed type
Sensitivitas coil: 0.36W
Tahanan coil: 60-70 ohm
Kapasitas contact: 10A/250VAC, 10A/125VAC, 10A/30VDC, 10A/28VDC
Ukuran: 196154155 mm
 

17. 7 Segmen BCD

Layar tujuh segmen adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini sering kali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik.

Lembar Data Tujuh segmen:

 

18. Buzzer

Bel atau penyuara bip adalah perangkat sinyal audio, yang mungkin mekanis, elektromekanis, atau piezoelektrik. Penggunaan umum dari bel dan bip termasuk perangkat alarm, pengatur waktu, dan konfirmasi masukan pengguna seperti klik mouse atau tombol penekanan.



 
 
 
19. Tanah
 

 

3. Dasar Teori [kembali]  

1. Resistor

Resistor is component passive yang memiliki nilai resistansi tertentu dan bekerja untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), termistor, dan LDR.






Cara membaca nilai resistor

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.

2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.

3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.

 4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).

5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor


2. Dioda

Cara Kerja Dioda:

Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).

sebuah. tanpa tegangan


Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah PN junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu perpindahannya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. 

b. kondisi bias maju


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi menarik bagi masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik pada sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik pada sisi katoda yang negatif.

c. kondisi bias terbalik


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi menarik bagi masing-masing kutub.

3. Transistor

NPN transistor



Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai basis dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensi kolektor lebih besar daripada basis dan emitor.


PNP transistor




Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai basis dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan bias mundur emitor-basis sementara kolektor-basis mundur. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensi emitor lebih besar daripada basis dan kolektor.

Transistor sebagai saklar

Jika ada arus yang cukup besar di kaki, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah pendek pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus basis sangat kecil maka pengumpul dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke basis (Rb) dapat dihitung dengan;

Rb = Vbe / Ib

Transistor sebagai penguat

Transistor sebagai booster jika bekerja di daerah aktif. koneksi, arus, dan daya dapat terhubung dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common base.

Penguatan Arus DC = Arus Kolektor (Ic) / Arus Basis (Ib)





           5.  Gerbang Logika OR

Gerbang Logika OR memerlukan 2 atau Lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan 1 jika salah satu dari Nilai yang layak Logika 1 dan ketika pada gerbang OR menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.



Tabel kebenaran pada tabel diatas menggambarkan fungsi OR inklusi. Gerbang ATAU memilki keluaran (output) layak RENDAH bila semua masukan adalah layak RENDAH. Kolom keluaran pada tabel menonton bahwa hanya baris 1 pada tabel kebenaran OR yang merupakan keluaran 0, sedangkan semua baris lain merupakan keluaran 1.

         7. Logic State

Status logika logika logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logistik dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau sinyal nilai arus, dan ini ditentukan oleh perangkat teknologi. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt ditentukan tidak ditentukan.

8. Multiplekser

Multiplexer adalah logika kombinasional yang dirancang khusus untuk memilih salah satu dari beberapa jalur INPUT (masukan) ke satu jalur OUTPUT (keluaran). 


 

Multiplexer 2 Input ini pada dasarnya dibangun dari gerbang NAND standar untuk mengendalikan input (I 0 atau I 1 ) mana yang akan berada di output pada Q. Dari tabel kebenaran di atas, dapat kita lihat bahwa saat memilih Input, apabila Terminal Pengendali A pada kondisi logika 0 (rendah), Input I 1 akan menjaganya melalui rangkaian multiplexer Gerbang NAND ke output, sedangkan input I 0 diblokir. Namun Ketika Pengendali data A berada pada kondisi logika 1 (tinggi), Input I 0 akan menyimpan datanya ke Output Q sedangkan Input I 1 akan diblokir. 

9. Sensor PIR

Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi memancarkan radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan pendeteksi gerakan berbasis PIR. Karena semua benda berbeda memancarkan energi, sebuah gerakan akan mendeteksi sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran  infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan membaca pada sensor. Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :  

 sebuah. Lensa Fresnel

Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang difokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas paralel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa polikarbonat polos. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk difokuskan pada sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relatif konstan di seluruh lebar berkas cahaya.

b. Filter inframerah

Filter IR dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

c. Sensor piroelektrik

Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32˚C, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Sensor piroelektrik yang merupakan inti dari sensor PIR sehingga menyebabkan sensor Piroelektrik yang terdiri dari galium nitrida, cesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah ini membawa energi panas. Bahan piroelektrik bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh inframerah pasif tersebut. Prosesnya ketika hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk sinar matahari mengenai sel surya.

d. penguat

Sebuah rangkaian amplifier yang ada memperkuat arus yang masuk pada material pyroelectric.

e. pembanding

Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian dibandingkan oleh komparator sehingga menghasilkan output.





Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan muatan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Objek bergerak semakin cepat, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena inframerah yang ditimbulkan lebih cepat oleh objek yang semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit waktu yang dibutuhkan karena sudah ada di luar jangkauan sensor PIR.

Grafik Respons :



Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi inframerah dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.


10. Sensor api


 

merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi intensitas dan frekuensi api dengan panjang gelombang antara 760 nm ~ 1100 nm.  

alam suatu proses pembakaran pada pembangkit listrik tenaga uap,  flame detector  dapat mendeteksi hal tersebut dikarenakan oleh komponen-komponen pendukung dari  flame detector . Sensor nyala api ini sudut membaca sebesar 60 derajat, dan beroperasi normal pada suhu 25 – 85 derajat Celcius.

grafik:


11. Sensor suara


 

Sensor suara  adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang  Sinusioda  suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai sensor membran yang menyebabkan bergeraknya sensor membran yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah sebuah lubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang melewatinya terpotong-potong. Kecepatan kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya mengubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran sudah begitu luas penggunaannya. Komponen yang termasuk dalam Sensor suara yaitu electric condenser microphone atau mic kondenser. 
I ntensitas suara adalah ukuran dari "aliran energi melewati satuan luas per satuan waktu" dan pengukuran satuan adalah W/m2 Probe intensitas suara mikrofon ini dirancang untuk menangkap intensitas suara bersama dengan unit arah aliran sebagai besaran vektor. Hal ini dicapai dengan menggabungkan lebih dari satu mikrofon di probe untuk mengukur aliran energi suara. mikrofon konvensional dapat mengukur tekanan suara (satuan: Pa), yang mewakili intensitas bunyi di tempat tertentu (satu titik), tetapi dapat mengukur arah aliran. Mikrofon intensitas bunyi Oleh karena itu digunakan untuk memeriksa sumber suara dan untuk mengukur kekuatan suara .

Prinsip kerja : 
Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya yaitu mengubah besaran suara menjadi besaran listrik. Sinyal yang masuk akan di olah sehingga menghasilkan satu kondisi yaitu kondisi 1 atau 0. Sensor suara banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Contoh Pengaplikasian sensor ini adalah yang bekerja pada sistem robot. Suara yang diterima oleh microfon akan di transfer ke pre amp mic, fungsi pre amp mic ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang masuk ke dalam komponen.

Setelah sinyal suara diterima oleh preamp mic, kemudian dikirim lagi ke rangkaian pengkonfersi yang mana rangkaian ini berfungsi untuk mengubah sinyal suara yang berbentuk sinyal digital menjadi sinya analog agar dapat dibaca oleh mikrokontroler. Jika sinyal tersebut diterima oleh mikro kontroler maka akan diproses sesuai dengan program yang dibuat, apakah robot akan berjalan atau berhenti.
Suara yang masuk direkam oleh komponen kemudian akan disimpan oleh memori. Sebagai contoh jika kita bertepuk tangan 1 kali maka akan dikenal sebagai kondisi 1 atau agar robot dapat berjalan. Jika bertepuk tangan 2 kali maka robot akan mati atau mendapat sinyal kondisi 0. Penggunaan sinyal tergantung dari pengguna bagaimana dia menggunakannya.
Kesensitifan sensor suara dapat diatur, meningkatkan banyak kondensator yang digunakan pada pre amp maka akan meningkatkan daya sensitif dari sensor suara tersebut. Begitu juga pada saat penggunaan suara harus dalam kondisi tertentu, karena jika terdapat suara lain yang masuk maka tidak akan dikenal oleh sensor, begitu pula frekuensi yang digunakan harus sesuai pada saat kita menginput suara awal dan input suara pada saat menjalankan program.

 

12. Sensor gas MQ-2

 



Jenis sensor ini adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta secepatnya dan output membaca sebagai tegangan analog. Sensor  gas secepatnya MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpotnya.

Sensor yang biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane , alcohol, Hydrogen, smoke. 

 

Sensor ini sangat cocok digunakan untuk alat emergensi sebagai deteksi gas-gas, seperti deteksi kebocoran gas, deteksi secepatnya untuk pencegahan kebakaran dan lain-lain.


Prinsip Kerja

 

Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada elemen pemanasnya.


Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan menyebabkan SnO2 keramik menjadi  semikonduktor  atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika terdeteksi oleh sensor dan mencapai elektroda aurum maka keluaran sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.


Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.
 
Tanggapan grafik:


 

13. BCD 7 Segmen

Dekoder merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menampilkan kode-kode biner menjadi karakter yang dapat dilihat secara visual. Decoder BCD ke 7 segment merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah kode BCD karakter tampilan angka yang dapat dilihat secara visual. Ilustrasi dekoder BCD ke 7 segment dapat dijangkau dari gambar berikut :

Data BCD 4 bit diubah menjadi visual angka desimal 0-9 menggunakan rangkaian logika dasar digital (AND, OR dan NOR). Data BCD 4 bit tersebut diubah sesuai nilai kehancuran seperti pada tabel berikut.

 
Proses pengkodean data BCD menjadi tampilan angka desimal dilakukan secara terpisah untuk tiap ruas/segmen (ruas a- ruas g). Untuk membangun sebuah dekoder 7 segmen dari data tabel kebenaran diatas, langkah pertama adalah menentukan persamaan yang dapat mewakili fungsi dekoder tiap ruas. Setelah itu dapat di buat rangkaian decoder untuk tiap ruas menggunakan rangkaian digital dari gerbang logika dasar.
 
14. OPAMP
Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai sinyal booster, dengan beberapa konfigurasi. Op-Amp ideal memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.

 Penguat pembalik

Amplifier tak membalik


pembanding


penambah
Rangkaian dasar Opamp


Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

sebuah. Penguat tegangan tak berhingga (AV  = )

b. Masukan impedansi tak berhingga (rin  = )

c. Impedansi keluaran nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW  = )

d. koneksi offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)





15. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relai menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (daya rendah) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Relay Armature (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.


Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang bekerja sebagai pengendali. Sehingga kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik perhatian untuk pindah dari biasanya tutup buka normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.

fitur:

1. koneksi pemicu (tegangan kumparan) 5V

2. Arus pemicu 70mA

3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V

4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V

5. Peralihan maksimum

16. Motor DC

Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat). arang).

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap magnet utara. Saat ini, karena kutub utara bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti


Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub-kutub tersebut terjadi, kutub kutub selatan akan berhadap-hadapan dengan kutub magnet selatan dan kutub kutub utara akan berhadapan dengan kutub magnet utara. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi untuk menolak sehingga berputar memutar dengan kumparan utara dengan magnet selatan dan kumparan selatan dengan magnet utara. Pada saat ini, arus yang mengalir ke balik dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan. 

17. Tombol Tekan   

Push-Button termasuk momentary-contact switch karena mengandalkan pegas  untuk terjadi di posisi atau lepas.

Simbol 




Terdapat dua konfigurasi pada Push-Button Switch (g ambar 4.3) yaitu  Biasanya terbuka (NO) dan Biasanya Tertutup. Biasanya Buka artinya sakelar akan  tetap terbuka sampai di tekan, Biasanya Tertutup artinya pada kondisi tidak di  tekan sakelar dalam keadaan tertutup jika terbuka akan terbuka.


    18. Keadaan logika
    Logicstate yaitu pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logistik dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau sinyal nilai arus, dan ini ditentukan oleh perangkat teknologi. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt ditentukan tidak ditentukan.
    Karena hanya dua logika logika, logika 1 dan logika 0, yang memungkinkan, teknik aljabar Boolean dapat digunakan untuk menganalisis rangkaian digital yang melibatkan sinyal biner. logika positif diterapkan pada istilah-istilah di mana logika yang ditetapkan ke level tegangan yang lebih tinggi; Dalam rangkaian logika negatif, logika 1 ditunjukkan dengan level tegangan yang lebih rendah.
     
    19. Buzzer

    Buzzer listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara.
    Simbol 



    Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi kisaran 1-5 KHz hingga 100 KHz untuk aplikasi ultrasound. koneksi operasional buzzer yang umumnya berkisar 3-12 V.   Cara Kerja Buzzer
     

        koneksi listrik yang mengalir ke buzzer akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut akan diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh manusia.


4. Percobaan [kembali]
 
4.1 Prosedur Percobaan 

1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan

2. Sarankan agar membaca datasheet setiap komponen

3. Cari komonen yang diperlukan di library proteus

4. pasang 7SEG-BCD, IC 74HC238, IC 74147, BATTERY, BUTTON, BUZZER, DIODE, FLAME SENSOR, MQ-2 GAS SENSOR, SOUND SENSOR, PIR SENSOR, INVERTER, LOGICSTATE, MOTOR, NPN, OPAMP, OR, XOR, RES, RELAY sesuai gambar rangkaian dibawah

6. Atur nilai resistor serta status logika

7. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup dan bcd seven segment menyala maka rangkaian dapat digunakan
       
4.2 Simulasi Rangakaian 
A. Foto/screenshoot



 
B . Prinsip kerja

 

Saat sensor nyala mendeteksi adanya api:

Saat flame sensor mendeteksi adanya api di dapur (logika 1) maka tegangan +5V dari pin Vcc diumpankan ke kaki pin out lalu diteruskan ke gerbang OR dan ke resistor (R1) lalu ke kaki base, karena tegangan di kaki base Q1 +0,87 maka cukup untuk mengaktifkan transistor Q1, maka arus akan mengalir dari supply menuju ke relay RL1 menuju ke kaki kolektor Q1 lalu ke kaki emitor Q1 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan switch relay pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai, menyebabkan motor bergerak memompa air dan buzzer berbunyi.

Saat sensor nyala tidak mendeteksi adanya api:

Saat sensor api tidak mendeteksi adanya api di dapur (logika 0) maka tidak ada tegangan yang diumpankan dari vcc ke kaki pin out lalu diteruskan ke gerbang OR, sehingga tidak ada tegangan melewati resistor R1 lalu menyebabkan tegangan pada kaki tidak cukup untuk mengaktifkan transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir dari suplai ke relay ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground dan switch pada relay tidak berpindah dari kanan ke kiri (off). Sehingga pompa air tidak aktif dan buzzer tidak berbunyi.

Saat sensor gas MQ-2 mendeteksi asap/gas:

Saat sensor gas mendeteksi adanya asap/gas di dapur (logika 1) maka tegangan +5V diumpankan dari pin Vcc ke pin out lalu diteruskan ke gerbang OR dan ke resistor (R2) lalu ke kaki base, karena tegangan di kaki dasar Q3 +0,87 sehingga cukup untuk mengaktifkan transistor Q3 maka arus akan mengalir dari supply menuju ke relay RL2 menuju ke kaki kolektor Q3 lalu ke kaki emitter Q3 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan sakelar relai pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai, dan motor aktif sehingga mengaktifkan kipas penyedot asap.

Saat sensor gas MQ-2 tidak mendeteksi asap/gas:

Saat sensor gas tidak mendeteksi adanya secepat mungkin di dapur (logika 0) maka tidak ada tegangan yang diumpankan dari pin vcc ke kaki pin out lalu diteruskan ke gerbang OR, sehingga tidak ada tegangan melewati resistor R2 lalu menyebabkan tegangan pada kaki base tidak cukup untuk mengaktifkan transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir dari suplai ke relay ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground dan switch pada relay tidak berpindah dari kanan ke kiri (off). Sehingga kipas penyedot asap tidak aktif.

Saat sensor suara mendeteksi suara ledakan:

Saat sensor suara mendeteksi adanya suara ledakan di dapur (logika 1) maka tegangan +5V dari pin Vcc lalu diteruskan ke resistor (R14), karena tegangan di kaki base Q2 +0,82V dan cukup untuk mengaktifkan transistor Q2 maka arus akan mengalir dari suplai menuju ke relai RL4 menuju kaki kolektor Q2 lalu ke kaki emitor Q2 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan switch relay pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai, dan menyebabkan motor bergerak untuk memompa air.

Saat sensor suara tidak mendeteksi suara ledakan:

Saat sensor suara tidak mendeteksi adanya suara ledakan di dapur (logika 0) tidak ada tegangan yang diumpankan dari vcc ke kaki pin out sehingga tidak ada tegangan setelah melewati resistor R14 lalu menyebabkan tegangan pada kaki tidak cukup untuk mengaktifkan transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir dari suplai ke relai ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground dan switch pada relay tidak berpindah dari kanan ke kiri (off).  Sehingga pompa air tidak aktif.

Saat PIR sensor mendeteksi adanya orang di dapur

Saat sensor PIR mendeteksi adanya orang di dapur (logika 1) maka tegangan +5V diumpankan dari pin Vcc ke pin out lalu diteruskan ke resistor(R6), karena tegangan di kaki basis Q5 +0,83V dan cukup untuk mengaktifkan transistor Q5 maka arus akan mengalir dari suplai menuju ke relay RL4 menuju kaki kolektor Q5 lalu ke kaki emitter Q5 lalu ke ground. Sehingga menyebabkan switch relay pindah dari kanan ke kiri (on) sehingga terhubung dengan baterai, menyebabkan motor bergerak untuk membuka pintu.

Saat sensor PIR tidak mendeteksi adanya orang di dapur

Saat sensor PIR tidak mendeteksi adanya suara ledakan di dapur (logika 0) maka tidak ada tegangan yang diumpankan dari vcc ke kaki pin out lalu ke resistor R6 lalu menyebabkan tegangan pada kaki base tidak cukup untuk mengaktifkan transistor sehingga tidak ada arus yang mengalir dari suplai ke relai ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground. Sehingga motor tidak aktif dan pintu tertutup.

Penjelasan pada Demultiplexer IC 74HC238 dan Encoder IC 74147

Sensor api dan sensor MQ-2 di depan gerbang OR lalu diteruskan kaki A dari IC 74HC238. Untuk sensor suara diteruskan ke kaki B dari IC 74HC238. Untuk sensor PIR diteruskan ke kaki C dari IC 74HC238. Sedangkan kaki E1 dan E2 di hubungkan ke ground. Untuk kaki E3 di hubungkan power suply.

Lalu IC 74HC238(ic demux) menuju ke IC 74147(encoder) dengan menggunakan inverter. Dan dari encoder 74147 dikonversi dari biner ke desimal menggunakan seven segment yang di inverter. Selanjutnya ketika sensor aktif atau mati dapat dilihat pada tabel di bawah.



 

4.3 video 







4.4 Unduh
 
file html klik disini
file rangkaian klik disini
video rangkaian klik disini
file library flame sensor klik disini
file library sensor gas MQ-2 klik disini
file library sound sensor klik disini
file library PIR sensor klik disini  
datasheet demux IC 74HC238 klik disini
datasheet encoder IC 741147 klik disini
datasheet opamp klik disini
datasheet relay klik disini
datasheet transistor klik disini
datasheet motor dc klik disini
datasheet 7 segment klik disini
datasheet dioda klik disini
datasheet buzzer klik disini



[Menuju Awal]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH ELEKTRONIKA   2020/2021 OLEH: Muhammad Iqbal 2010951027 Dosen Pengampu: Darwison, M.T Referensi: 1. Rob...